Helmy : Idrus Marham Tersangka, Pukulan Bagi Cagub Malut

 

Hamid Usman : Golkar Malut Tidak Merasa Terancam

 

TERNATE – Kasus tersangka dugaan korupsi yang ditetapkan KPK terhadap Idrus Marham yang juga Menteri Sosial beberapa hari lalu serta terkuaknya perpecahan di tubuh golkar dalam pengusungan capres-cawapres, sebagaimana disuarakan anggota dewan pembina partai golkar, Fadel Muhammad, diduga akan berdampak pada kesolidan partai golkar dalam menghadapi pilpres 2019 mendatang.

Pernyataan tersebut  dikemukakan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Unversitas Muhammadiyah Maluku Urara, Helmy Alhadar melalui pesan WhatsApp  yang diterima redaksi malutnews.com Minggu(26/8).

Menurut Kandidat Doktor ini, persoalan tersebut akan berdampak pada nasib calon guberur Maluku Utara  Ahmad Hidayat Mus yang diketahui sebagai bagian dari faksi (kubu novanto) yang berlawanan dengan faksi Airlangga Sutarto. 

Apalagi Helmy bilang,  posisi Idrus yang langsung digantikan Agus Gumiwang adalah bukti konfirmasi yang bersangkutan adalah orang dekat Airlangga.

Meskipun kasus Idrus ini merupkan kasus hukum, namun menurut Helmy  bahwa kasus kasus korupsi yg belakangan ini menjerat tokoh tokoh golkar merupakan orang orang yang berseberangan dengan kubu Airlangga, seperti Ketua Golkar DKI Jakarta yang juga digantikan Agus Gumiwang Kartasasmita,  Setya Novanto,  Ahmad Hidayat Mus dan belakangan Idrus Marham.

Helmy menjelaskan bahwa publik tentunya sudah tahu beberapa waktu lalu saat munaslub partai golkar setelah Novanto ditahan KPK,  terkesan Jokowi mendukung Airlangga sebagai ketum golkar.

Untuk  itu lanjut Mantan ketua Prodi Kominikasi UMMU ini, dampaknya terhadap Cagub Malut,  diduga kuat penetapan Idrus Marham sebagai tersangka KPK akan melemahkan posisi politik ahmad hidayat mus dalam sengketa yang sedang digulirkan di Mahkmah Konstitusi.

Hal tersebut kata Helmy mengingat Idrus merupkan orang yang berperan penting dalam pencalonan ahm sebagai cagub malut beberapa waktu lalu, dimana saat itu airlangga terkesan tidak terlalu berkeinginan memajukan ahm sebgai cagub malut karena selain kasus hukum yang sedang membayangi ahm yang  saat itu, ahm juga merupakan bagian dari faksi yg bertentangan dengan kubu airlangga.

“Jadi sepertinya kasus yang menjerat Idrus akan berbanding lurus terhadap nasib ahm dalam pilgub malut, apalagi Idrus juga sudah memberi isyarat mundur dari pengurus partai golkar,” Ungkap Helmy. 

Perpecahan di tubuh golkar makin tegas setelah pernyataan Fadel Muhammad terhadap sikap Jokowi yang memilih Ma’ruf Amin sebagai cawapres yg mengecewakan sebagian kelompok di golkar. Padahal golkar diklaim sangat total membela Jokowi.

Untuk itu Fadel Mengatakan golkar akan lebih fokus pada pileg untuk menjaga kursi di parlemen yang terancam akibat tidak mengusung kadernya dalam pilpres. Sebelumnya juga perpecahan di tubuh golkar terlihat dari perpindahan titiek Soeharto dan Priyo Budi Sanroso ke partai Berkarya yang dipimpin adik Titiek, Hutomi MandLa Putra yang dalam pilpres kali ini mendeklarasikan mwndukung pencalonan prabowo-sandi.

Begitupun dengan Jusuf Kalla yang terkesan “stengah hati” dalam mndukung jJokowi. Alhasil, faksi golkar saudagar inipun terkesan berseberangan dengan kubu Airlangga.

Menangapi pernyataan dari Helmy tersebut,  Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah(DPD) partai Golkar Maluku Utara,  H. Hamid Usman saat dikonfirmasi menyebutkan persoalan hukum yang disandang Idrus Marham tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah calon gubernur Maluku Utara. 

Hamid Menegaskan bahwa Golkar Maluku Utara tidak merasa terancam sedikitpun dengan kasus hukum yang ditersangkakan kepada mantan sekjen folkar Idrus Marham.  Hamid menambahkan bahwa persoalan pilgub Malut hanya menunggu keputusan  Mahkamah Konstitusi yang akan bersidang pada tanggal 5 Septembet mendatang.”Tidak ada kaitanya  dengan cagub Maluku Utara. Kita di Golkar Juga tidak merasa terancam dengan kasus Idrus Marham, Tegas Hamid Usman. (emn) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button