Warga Ancam SEGEL Kantor Bawaslu Haltim.

Plt Sekda : Kami Akan Panggil Suratman dan Basri.

 

 

MABA,MALUTNEWS – Puluhan warga di Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), mengancam akan memboikot aktifitas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Haltim. Ancaman ini disampaikan dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di pusat pemerintahan Pemerintah Halmahera Timur.
Aksi yang berlangsung sebagai bentuk protes terhadap Bawaslu Propinsi yang meloloskan Suratman Kadir dan Basri Suaib sebagai Bawaslu Haltim.

Kedua yang berstatus PNS ini, dianggap tidak memenuhi syarat karena tidak mengantongi surat ijin dari pejabat pembina kepegawaian, sebagaiman yang dituangkan dalam Undang-undang nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu.

Selain itu, masa aksi juga menilai Bawaslu Malut tidak menghargai surat yang dilayangkan oleh Pemkab Haltim. Surat dengan nomor 007/92/SETDA/07/2018 tertanggal 30 Juli 2018, yang ditujukan ke Bawaslu Propinsi Malut dan tim seleksi, yang intinya Pemkab Haltim tidak memberikan ijin kepada guru yang berstatus PNS untuk mengikuti calon anggota Bawaslu, karena Pemkab Haltim masih sangat kekurangan guru.

Puluhan masa aksi yang mengatasnamakan Garda Merah Putih ini meminta Kepala Dinas Pendidikan Beny Sutarman untuk tidak mengeluarkan surat ijin ke dua guru tersebut. Mendesak kepada pihak BKD untuk memberikan surat teguran keras terhadap Suratman Kadir dan Basri Suaib. Mendesak kepada Bawaslu Malut dan Bawaslu RI untuk mendiskualifikasi Suratman Kadir dan Basri Suaib karena tidak memiliki ijin dari atasan atau pembina kepegawain. “Jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami bersama masyarakat Haltim akan memboikot aktifitas Bawaslu Haltim,” ancam koordinator aksi, Bahrudin Parangi.

Sementara itu Plt Sekda Haltim, Nasrun Konoras, dihadapan masa aksi, berjanji akan melaporkan masaalah ini ke Plt. Bupati Muhdin Ma’bud, agar kedua oknum guru tersebut segera dipanggil untuk dimintai keterangan. “Keduanya akan kami panggil untuk dimintai keterangan, apa harus keluar dari PNS dan memilih jadi Bawaslu atau Guru, karena Bawaslu kali ini bukan lagi satu dua bulan tapi lima tahun, jelas Haltim masih sangat kekurangan guru,” Tegasnya. (Pul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button