Amerika Iran Dinilai Hanya Bersandiwara

JAKARTANEWS – Amerika bunuh jenderal perang Iran. Media meramalkan bakal perang. Jutaan warga Iran meratap dan menangis dengan cara adat, bendera merah dikibarkan sebagai penanda berkabung atas syahidnya seseorang. Ada yang beranggapan, dikibarkannya bendera merah menandakan dimulainya perang.

 Media menunggu serangan balasan Iran. Perhatian dunia tiada hari tanpa Amerika vs Iran.

 Pertama kalinya Iran melakukan serangan dengan 22 peluncuran rudal ke pangkalan AS di Irak. Pangkalan militer kosong, tiada korban jiwa dari Amerika. Pengamat berkata, serangan Iran hanya pertunjukkan teatrikal. Bukan maksud membunuh, hanya sebuah pertunjukkan bahwa Iran bisa melakukan serangan ke arah target yang sesungguhnya.

 Amerika berkata tidak akan membalas serangan Iran. Sebaliknya, rudal Iran malah menghantam pesawat komersil milik Ukraina. Ratusan orang tewas karena jatuhnya pesawat Ukraina yang ditenggarai karena tembakan rudal Iran yang tak disengaja.

 Warga Amerika menolak perang, warga Iran sebaliknya. Sakit hati atas kematian jendral perang yang disayangi, rakyat Iran mendukung perang dengan Amerika.

 Perkembangan terakhir, Amerika bersiap damai dengan Iran, dan Iran pun memperlihatkan ada mengarah ke sikap perdamaian yang ditawarkan Amerika.

 Ini 2 negara udah terlalu banyak retorika. Kebanyakan bacot daripada aksinya. Dagelan tahun baru 2020, Amerika vs Iran. Berbagai sandiwara mereka mainkan.

 Bagusnya, naikkan Trump dan pimpinan Iran kedalam pesawat tempur dan Bom keduanya. Biar selesai drama dunia.

 Dudukkan presiden China dan presiden Jokowi dalam satu pesawat, agar enak perundingannya. Biar selesai drama Natuna. (Dikutip dari situs Kontenislam.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button