Terobosan Dinas Kelautan Perikanan Gelar Festival Kampung Nelayan

 

TIDORENEWS – FESTIVAL Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) dilaksanakan oleh generasi Ngofa Se Dano (anak dan cucu) Tomalou pada 15 – 23 Pebruari 2020. Perhelatan ini dikelola bersama secara gotong royong oleh masyarakat dan berkolaborasi dengan sejumlah pihak-pihak terkait. FKNT adalah upaya untuk menggugah kembali kearifan dan pengetahuan kemaritiman leluhur Tomalou yang terkenal sebagai nelayan dan pelaut tangguh dengan sejarah panjang keajayaan armada lautnya.

Sebagai kampung nelayan, Tomalou memiliki luas 173,38 Ha, dengan jumlah penduduk 3.080 jiwa. Tahun 2019 di Tomalou, tercatat memiliki 16 armada tangkap 30 gross tonnage (GT), yang terdiri dari 12 kapal Inka Mina dan 4 Kapal Nelayan Bakti. Sedangkan perahu tanpa motor adalah 31 armada, perahu dengan motor 65 dan kapal motor 24 unit. Hingga tahun 2019 terdapat 175 jumlah rumah tangga perikanan dengan total produksi tangkap adalah 3.560 ton per tahun.

Selain kejayaan maritim, desa nelayan Tomalou menyimpan kekayaan budaya dengan kekuatan kearifan lokal dan filosofi hidup serta menerapkan warisan peradaban Kesultanan Tidore yang bernilai tinggi. Keseluruhan potensi yang mumpuni ini diharapkan dapat memberikan kekuatan dan inspirasi dalam pelaksanaan seluruh rangkaian acara pada FKNT 2020. Event ini diyakini akan mendorong kreativitas, inovasi dan produktivitas masyarakat sebagai nelayan modern, sekaligus menggalang kampanye dan gerakan mencintai dan melestarikan sumber daya kelautan.

Bentuk kegiatan pada FKNT 2020 meliputi ritual Foladomo, Tomalou Expo, Lomba Dayung, Lomba Renang, Lomba Mancing, Lomba Permainan Anak Nelayan, Cerdas Cermat Nelayan, Pekan Kuliner Serba Ikan, Pentas Budaya Maritim, Atraksi Jaga Laut, Kampanye Sadar Sampah/Plastik, Gerakan Bersih Pantai, Workshop Sejarah Kampung Nelayan dan Marga, Workshop Etos Nelayan Tomalou, Lomba Fotografi, Lomba Menulis Puisi Nelayan dan Lomba Cover Akustik Lagu “Senja Di Kampung Nelayan”.

Ritual Foladomo akan menjadi atraksi menarik pada festival ini. Foladomo adalah ritual para nelayan di Tomalou meluncurkan perahu yang baru dibuat dari galangan ke laut. Prosesi ini memerlukan sejumlah Ngale, bahan yang dibutuhkan dalam ritual, mulai dari Boso Kene (belanga tanah liat) berisi nasi santan, Safra (telur goreng) dan telur rebus, Hono (mangkuk putih berisi air), Goroho Paha (minyak wangi racikan) dan lain-lain. Sebelum perahu didorong ke laut, seluruh awak akan berteriak “Greceleee!”

Atraksi ritual Foladomo akan diikuti dengan pentas kolosal 290 anak nelayan Tomalou yang akan beratraksi di atas sampan dan menari di pesisir pantai Tomalou yang indah. Pertunjukan yang menghentak ini akan melibatkan anak-anak SMP, SMA dan sejumlah pemuda kampung. Atribut-atribut nelayan seperti dayung dan jala ikan akan digunakan sebagai property tarian yang mengesankan.

Atraksi kolosal ini mengangkat tema “Menjaring Kekuatan Di Atas Sampan”. Panggung utama festival berada di bibir pantai, yang juga nanti akan digunakan sebagai area menyantap kuliner lezat berbasis ikan dengan penyajian dengan menggunakan Sepe, wadah makanan dari tanah liat, kerajinan terkenal dari Pulau Mare. Panitia juga akan menyiapkan atraksi bakar Sate Tuna sepanjang 500 M berlatar belakang Pulau Mare dan deburan ombak laut Halmahera.

FKNT 2020 akan dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Gubernur Maluku Utara, Sultan Tidore, Walikota Tidore, Utusan Kedutaan Kerajaan Spanyol di Indonesia, Utusan Kedubes Portugal di Indonesia, unsur pimpinan daerah di Maluku Utara dan Kota Tidore Kepulauan, serta tamu kehormatan lainnya. Event ini ditargetkan akan dikunjungi 5.000 wisatawan nusantara dan mancanegara yang terdiri dari jurnalis, fotografer, videografer, vlogger, blogger, divers, komunitas lokal dan nasional, pelaku ekonomi kreatif, akademisi, instansi pemerintah, masyarakat Tidore dan masyarakat Maluku Utara.

FKNT 2020 adalah event penting bagi masyarakat Tomalou sebagai langkah strategis percepatan peningkatan ekonomi masyarakat serta sebagai peluang untuk mempromosikan sektor pariwisata di Tidore, khususnya pengembangan community based tourism (pariwisata berbasis masyarakat). Kedepan diharapkan FKNT memacu usaha peningkatan ekonomi kreatif masyarakat lokal yang dikaitkan dengan ketersediaan komoditi perikanan yang melimpah di Tomalou, serta upaya peningkatan kreativitas pengembangan potensi seni budaya Kota Tidore dan membuka peluang peningkatan ekonomi di bidang kepariwisataan dan industri kecil bidang perikanan.
.
#perskonferenseFKNT2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button