Dihadiri Gubernur dan Ketua DPD-RI, Unkhair Wisuda Lagi Ribuan Sarjana

Rektor  : Kami Minta Bantuan Ketua DPD RI Fasilitasi Pembukaan Rumah Sakit Pendidikan.

 

TERNATENEWS – Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba Lc, bersama sejumlah unsur Forkopimda Malut, Kamis (28/01) menjemput kedatangan  Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA. La Nyalla M. Mattalitti,beserta rombongan di bandara udara Sultan Baabullah Ternate.

Dalam agenda kunjungan Ketua DPD RI ke Malut ini, dirinya menyempatkan waktu untuk menghadiri sekaligus menyampaikan orasi ilmiah dalam acara rapat terbuka
Wisuda lulusan Magister, Sarjana Diploma III dan pengukuhan pendidikan Profesi Guru Universitas Khairun Ternate.

Dalam kesempatan itu Ketua DPD RI menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati,
semoga anda semua dapat
berkiprah untuk kebaikan bangsa dan negara ini.

“Tentu merupakan suatu kehormatan bagi saya, karena mendapat kepercayaan tersebut. Karena itu, saya hadir tidak sendiri, melainkan mengajak
sejumlah senator, baik senator asal Maluku Utara, maupun senator dari beberapa provinsi di Indonesia. Agar mereka semua tahu dan melihat langsung, bagaimana semangat
saudara-saudara sekalian di Maluku Utara, untuk ikut membangun Indonesia,terutama melalui jalur pendidikan. Dan bagaimana masyarakat Ternate, yang dikenal memiliki kekayaan laut, sejarah, budaya, alam dan hasil bumi rempah terbaik di dunia,” akunya.

Dirinya mengatakan, lembaga Pendidikan merupakan garda depan untuk menciptakan insan
yang unggul dan berkarakter. Karakter adalah segugusan nilai-nilai hakiki yang unggul, dan dalam prosesnya kemudian membentuk jati diri.
Pribadi yang unggul dan berkarakter, juga memiliki semangat, sikap serta
perilaku yang senantiasa sigap dan tanggap memperbarui kualitas kemampuannya. Antara lain, produktivitas, mengelola sumber daya, berkomunikasi, bekerjasama, menggunakan data dan informasi serta kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Membangun SDM yang unggul dan berkarakter, harus menempatkan Pendidikan pada porsi terbesar. Pendidikan sebagai kawah candradimuka dituntut menyiapkan metode dan sistem
Pendidikan yang mampu menjawab tantangan dan kebutuhan zaman,” katanya.

Olehnya itu menurut dirinya, sumber kemakmuran masa depan
tidak lagi terdapat pada seberapa besar SDA yang tersedia, namun kita lebih membutuhkan keunggulan kompetitif dari masing-masing SDM tersebut.

“Saya berpesan jangan hanya
bangga dengan apa yang dicapai sekarang. Karena ini baru tahap awal. Sebab tantangan kehidupan sesungguhnya ada di depan mata. Para wisudawan harus segera melengkapi kemampuan dan menambah terus pengetahuannya. Terlebih pada situasi akhir-akhir ini, bangsa kita dan dunia sedang
menghadapi pandemic Covid-19, tentu ruang gerak untuk beraktivitas dibatasi,
namun ruang kreativitas dan inovasi harus terus diciptakan dan dikembangkan,” ungkapnya.

Dirinya melanjutkan, sebenarnya para wisudawan merupakan generasi digital, siapa yang mau belajar terus, niscaya akan memiliki masa depan. Bila kita menyaksikan keberhasilan dan kemajuan pembangunan negara Singapura, Korea Selatan dan Jepang, dimana SDA sangat terbatas, tapi karena produktivitas SDM, sehingga negara tersebut mengalami lompatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

“Saya berharap dari kampus ini, akan lahir pemimpin masa
depan bangsa Indonesia yang memiliki sumber daya insani yang unggul dengan sumber daya kepemimpinan yang hebat pula,” pintahnya.

Dirinya juga menjelaskan, salah satu fungsi DPD RI adalah melakukan pengawasan atas penerapan Undang-Undang. Termasuk program yang telah dicanangkan pemerintah Indonesia. Semangat membangun Indonesia dengan pemerataan di 34 provinsi yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui konsep pembangunan Indonesia Sentris.

“Salah satu pemicu atau momentum pembangunan besar di Maluku Utara, khususnya di Ternate dan Tidore, adalah puncak pelaksanaan kegiatan
peringatan 500 tahun ekspedisi Magellan dan Sail Tidore, yang direncanakan pada November 2021. Sejumlah Kementerian dan lembaga terlibat (Kemenko
Maritim dan Investasi, Kementerian PUPR, Kementerian Parekraf, Kementerian
Perhubungan serta sejumlah lembaga lainnya). Maka seluruh
potensi di Malut harus bisa mengambil peran.
Karena Malut bukan hanya sekadar menjadi tujuan wisata, tetapi juga salah satu daerah yang siap menyongsong industri maju. Bahkan Kementerian Perhubungan berencana membangun Bandara Udara
baru di Pulau Halmahera. Termasuk pencanangan Kementerian PUPR tahun 2022 untuk membangun jembatan Tidore-Ternate. Inilah yang harus disinergikan oleh semua stakeholder yang ada di Maluku Utara, untuk memastikan konsep pembangunan Indonesia Sentris bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Saya meminta kepada 4 senator asal Malut yakni, Sultan Tidore Bapak
Husain Alting Sjah, Namto Roba, Hj. Suriati Armaiyn dan
Matheus Stefi Pasimanjeku, untuk terlibat aktif mewujudkan slogan DPD
sebagai wakil daerah, yaitu; Dari Daerah untuk Indonesia.

Sementara itu, Rektor Unkhair Ternate, Prof DR. Husen Alting, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, Wisuda kali ini dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut mulai hari  Kamis 28 sampai Sabtu 30 Januari 2021. Para Wisudawan pada periode wisuda ini merupakan mereka yang seharusnya diwisuda pada Periode Maret dan September 2020 yang lalu. Akan tetapi, tahun 2020 telah menjadi tahun yang sangat menantang bagi kita semua dimana hingga saat ini masih merebaknya wabah COVID-19 di seluruh dunia, termasuk di Malut. 

Dirinya mengatakan, Wisuda kali ini diikuti oleh 1.365 peserta yang terdiri dari: Fakultas Hukum, 52 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 276 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 507 orang, Fakultas Pertanian, 100 orang, Fakultas Perikanan dan Kelautan, 54 orang, Fakultas Ilmu Budaya, 56 orang, Fakultas Teknik 191 orang, Fakultas Kedokteran, 6 orang; dan Program Pascasarjana 85 orang.

“Dari jumlah 1.365 orang tersebut, terdapat 128 mahasiswa program Strata Satu dan 29 mahasiswa Program Starata Dua yang lulus dengan predikat Pujian dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,50. Dan untuk wisudawan/wisudawati terbaik dicapai oleh Nurlaila Kadarwati Papuluwa dari program studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, dengan IPK 3,96 dan lama studi 3 tahun, 11 bulan.  Dalam wisuda ini dikukuhkan juga 38 orang dari Program Profesi Guru (PPG) sebagai guru profesional dengan sebutan guru,” ungkapnya.

Dirinya juga menyampaikan, selaku pimpinan universitas mengucapkan selamat kepada para orang tua wisudawan yang memperoleh predikat terbaik dan pujian. Terima kasih kami sampaikan kepada para orang tua wisudawan/wisudawati yang telah mempercayakan pendidikan putra putrinya pada Universitas Khairun. Kami memohon maaf apabila selama mendidik putra-putri Bapak/Ibu masih terdapat banyak kekurangan.

“Dengan diwisudanya anda sekalian maka secara otomatis anda tergabung dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Khairun yang berada di seluruh wilayah Maluku Utara. Kami berharap Anda dapat mengambil peran bersama membesarkan Universitas Khairun. Yang lebih penting lagi, para wisudawan/wisudawati semua akan memulai proses pengabdian di masyarakat dengan membawa nama baik almamater dan menjadi awal bagi perjalanan anda sekalian untuk berbakti pada masyarakat. Dan demi menjaga hubungan silaturahmi ini, kami berharap kepada para wisuda untuk mendukung program Tracer Study alumni Universitas Khairun melalui pengisian data alumni pada website dengan alamat http://tracer.unkhair.ac.id.,” pintahnya.

Selain itu, dirinya juga menginformasikan Sebagai informasi, perkembangan Unkhair sejak didirikan oleh Pemda Kabupaten Maluku Utara dengan Akta Notaris Nomor 2 Tahun 1964  tertanggal 15 Agustus 1964. (dalam kurun waktu kurang lebih empat puluh tahun Unkhair menjadi PTS di bawah binaan Yayasan Pembina Pendidikan Unkhair). Pada Tahun 2004 terjadi perubahan status Unkhair dari PTS menjadi PTN berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2004 tanggal 17 Maret 2004. Saat ini  Unkhair telah memiliki 8 Fakultas yang terdiri dari :
1. Fakultas Hukum 
2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 
3. Fakultas Keguruan dan lmu Pendidikan 
4. Fakultas Pertanian 
5. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 
6. Fakultas Sastra dan Budaya 
7. Fakultas Teknik 
8. Fakultas Pendidikan Dokter, dan Program Pascasarjana. Jumlah mahasiswa sampai semester ganjil tahun 2020 sebanyak 15.303. Jumlah program studi saat ini adalah 46 program studi yang terdiri dari 2 Program Studi Profesi, 1 Program Studi D3, 36 Program Studi S1, dan 7 Program Studi S2. Program Studi yang baru saja dibuka adalah Program Studi Farmasi.

“Program studi Farmasi ini merupakan program studi ketiga di Fakultas Kedokteran kami. Melalui kesempatan ini, kami meminta bantuan Bapak La Nyalla selaku Ketua DPD RI  agar dapat memfasilitasi pembukaan Rumah Sakit Pendidikan buat kami,” pintahnya.

Saat ini juga telah diusulkan beberapa Program studi baru yakni Program S1 Teknik Industri, Program S1 Psikologi, Program S2 Pendidikan IPA, Program S2 Pendidikan IPS, Program S2 Matematika, dan program Doktor (S3) Ilmu Manajemen dan Ilmu Hukum.

“Syukur alhamdulillah hingga awal tahun 2021 ini, Unkhair telah memiliki 4 program studi terakreditasi A, yakni Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum; Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik; Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan; serta Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Budaya. Sedangkan untuk program studi yang terakreditasi B, berjumlah 38 program studi. Pada Tahun akademik ini, ditargetkan beberapa program studi yang dalam proses reakreditasi untuk mendapatkan peringkat akreditasi A,” ungkapnya.

Sementara itu dati aspek SDM, khususnya Tenaga Pendidik, hingga akhir tahun 2020 telah bertambah 26 Doktor Baru, sehingga menjadikan 155 Tenaga Pendidik yang telah memiliki gelar pendidikan formal tertinggi tersebut. Jumlah ini kami rasakan masih sedikit dan masih menghadapi tantangan sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi dengan jumlah keseluruhan tenaga pendidik yaitu 601 orang. 

Selanjutnya langkah penguatan kelembagaan adalah upaya menjadikan Unkhair sebagai sebuah lembaga berstatus Badan Layanan Umum (BLU).

“Unkhair resmi menjadi Perguruan Tinggi berstatus BLU melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 97/KMK.05/2020 tanggal 9 Maret 2020. Hal ini merupakan sebuah pencapaian sekaligus tantangan bagi kita semua terutama dalam masa-masa transisi dari Perguruan Tinggi Satker ke Perguruan Tinggi BLU. Dalam tahun pertama setelah penetapan status ini, kami sedang membentuk Badan Pengelola BLU, guna mengoptimalkan income generating dari sumber lain selain PNBP yang berasal dari mahasiswa,” jelasnya.

Dirinya juga sampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Maluku Utara atas dukungan yang diberikan selama ini, serta secara khusus, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua DPD RI, Bapak La Nyalla Mahmud Mattalitti yang berkenan menyampaikan orasi ilmiah pada wisuda kali ini. (Hmspemprov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button