ARTIKEL : Tangani Pandemi Covid-19, Perlu Libatkan Berbagai Pihak

PENTINGNYA kerja sama internasional dalam menangani permasalahan pandemi Covid-19 yang belum juga usai. meski vaksin sudah mulai tersedia sejak awal tahun 2021, namun pendistribusian vaksin yang masih belum merata dan ini perlu terus didorong. “Speakers Conference perlu terus mendorong terjaminnya akses adil bagi vaksin yang aman, efektif dan berkualitas bagi semua orang,” terang Puan dalam pertemuan virtual The Preparatory Committee of The Fifth World Conference of Speakers of Parliamen.

Konferensi antar Parlemen dari 19 negara anggota Intern Parliamentary Union (IPU) kali ini merupakan forum yang tepat untuk mempererat kemitraan global, dan memperkuat solidaritas bersama dalam menangani pandemi Covid-19. “Kita dapat berbagi pengalaman bagaimana meningkatkan kepemimpinan Parlemen untuk berkontribusi menangani pandemi, dan melakukan pemulihan paska pandemi,” ujarnya.

Selain itu, menurut Puan, dalam konferensi ini nantinya perlu untuk memastikan agar pemulihan paska pandemi dapat dilakukan sejalan dengan pencapaian SDGs, Paris Climate Agreement, geopolitik, persamaan gender dan isu-isu lainnya.

Untuk itu, diusulkan, pembahasan dalam konferensi yang rencananya akan dilaksanakan pada September 2021 mendatang, fokus pada isu pemulihan pascapandemi. “Pembahasan perlu difokuskan pada isu pemulihan paska pandemi sehingga kita bisa bersama-sama melakukan hal-hal yang kemudian bisa dilakukan bersama oleh semua negara,” kata Puan.

Selain itu, demi menangani pandemi Covid-19, berbagai pihak turut mengupayakan pengembangan vaksin, salah satunya ialah Vaksin Nusantara yang tengah dikembangkan Universitas Diponegoro (Undip) dan Rumah Sakit Kariadi di Semarang.

Kedua institusi itu beberapa bulan ini melakukan uji klinis tahap pertama kepada 30 orang, mereka bekerja dalam senyap dan diam mulai berani membuka diri dan publikasi setelah proses uji klinis tahap pertama selesai dan hasilnya positif berpotensi menjadi vaksin dengan metode baru dan bersifat individual.

Hasilnya, sesuai presentasi peneliti Vaksin Nusantara terbukti aman digunakan karena tidak menimbulkan efek samping pada 30 relawan uji klinis tahap pertama. Temuan uji klinis juga memperlihatkan peningkatan antibodi tubuh untuk melawan virus Covid-19 dengan capaian yang relatif tinggi.

Perwakilan BPOM RI yang hadir saat itu pun menerima langsung hasil penelitian uji klinis tahap pertama untuk diteliti lebih lanjut sebelum masuk ke uji klinis tahap kedua, sehingga bagi para peneliti dan berbagai kalangan yang punya pendapat lain, Ia menghimbau untuk langsung berkomunikasi dengan Undip atau RS Kariadi, serta bisa juga menunggu hasil BPOM yang tengah mengecek data ini.

Namun ironisnya, cukup banyak komentar terkait penelitian vaksin tersebut. Komentar yang tidak melalui konfirmasi ke peneliti atau melihat hasil BPOM tidak memberikan kontribusi apapun terhadap upaya pelaksanaan Inpres Nomor 6 tahun 2016 tentang percepatan produksi dan penggunaan obat dan alat kesehatan dalam negeri yang menjadi pesan Presiden Jokowi bagi sektor kesehatan.

Bersama dengan GeNose, Vaksin Nusantara apabila telah melalui serangkaian uji sesuai ketentuan yang berlaku bisa menjadi pintu masuk membangun kedaulatan dan kemandirian Indonesia dalam bidang kesehatan. (dpk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button