Pemkot Ternate dan Masalah Air

Oleh : Helmy Alhadar.

Doktor Komunikasi.

Direktur Leskompol.

 

Kondisi air bersih yang tidak tersalurkan secara baik belakangan ini makin menjadi-jadi. Bagamana tidak, kalau sebelumnya hanya terdengar di sekitaran kelurahan Maliaro, Jati dan beberapa kampung lainnya,  kini makin bertambah.

Seperti kelurahan Fitu hingga Sasa. Di Fitu juga sebelumnya air hanya tersalur satu malam dari dua hari. Alasan pun mulai dari alat rusak hingga daya listrik yang tidak cukup. Begitu alasan kepala PDAM.

Di kelurahan Fitu terhitung sejak hari Senin, (8/11) pagi hingga kini Jumat, (12/11) air belum juga tersalurkan ke masyarakat, kendati telah mengganggu secara serius aktifitas warga, mulai dari mandi, masak hingga cuci, belum lagi yang berimbas pada aktifitas warga bepergian keluar rumah untuk bekerja.

Reaksi masyarakatpun terlihat di dinding fb, mulai dari suara pasrah, mengeluh, sindiran hingga mengecam dengan nada frustrasi. Namun terkesan “belum terlalu” mendapat prioritas yang serius dari pihak pemkot. Paling tidak, terkesan pemkot belum mampu memberikan alasan yang meyakinkan kenapa hal ini bisa terjadi mengingat masalah air terlalu penting untuk manusia, termasuk penjelasan batas waktu warga menghadapu kondisi ini, sebagaimana teori komunikasi mengurang ketidakpastian, dimana saat ini masyarakat berada dalam ketidakpastian.

Namun masalah air bersih merupakan masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan karena ini menyangkut kebutuhan warga yang sangat primer.

Untuk itu, sudah seharusnya pemkot mengerahkan segala potensinya untuk menylesaikan masalah isu air bersih secepatnya, sebelum semuanya menjadi terlambat karena bisa menimbulkan persoalan yang jauh lebih besar karena masyarakat bisa frustrasi.

Padahal mestinya pemkot sudah harus lebih siap menghadapi persoalan kota Ternate, Nyatanya, masih terkesan lambat.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button