Oktober 23, 2025
IMG-20251013-WA0336

HALUT_Ketika harga kopra anjlok di awal 2024, banyak petani di Maluku Utara kehilangan semangat. Namun, kini keadaan berbalik. Harga kopra menembus angka Rp 20.000/kg di beberapa daerah, menghidupkan kembali gairah petani untuk mengelola kebun.

Kenaikan harga ini tidak hanya membawa keuntungan ekonomi, tetapi juga menghidupkan kembali tradisi Babari—gotong royong tanpa pamrih yang menjadi ciri khas masyarakat agraris di Maluku Utara.

“Kalau harga bagus, orang mau kerja sama lagi. Kami turun ke kebun sama-sama, bersih-bersih, panen, sampai bakar kopra. Itu semua Babari,” ujar La Ode Ramli, petani asal Halmahera Utara.

Babari kini menjadi simbol kebangkitan ekonomi berbasis solidaritas. Pemerintah daerah bahkan mulai menggagas pembentukan Koperasi Babari untuk memperkuat peran gotong royong sebagai lembaga ekonomi rakyat.

Dengan Babari, petani tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi fondasi kuat bagi ekonomi berkelanjutan di Maluku Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *