
Sejak Senin pagi (13/10/2025), warga Kelurahan Jambula memblokir total akses jalan utama yang menghubungkan Sasa dan Jambula. Aksi boikot yang diinisiasi oleh pemuda, nelayan, dan LPM ini merupakan puncak dari kekecewaan panjang terhadap pemerintah yang dianggap abai terhadap kondisi wilayah pesisir.
“Berdasarkan Sumber terpercaya yang di Identifikasi Media ini, “Selain menutup jalan, warga juga menumpuk perahu-perahu rusak di tengah jalan sebagai simbol kehancuran ekonomi nelayan. Spanduk bertuliskan “Kami Butuh Breakwater, Bukan Janji!” terbentang di lokasi aksi.
Ketua Pemuda Jambula, Adrian, menuturkan bahwa tiga hari lalu gelombang besar menghantam pesisir hingga menyebabkan belasan perahu rusak parah.
“Kami sudah berkali-kali sampaikan aspirasi, tapi tidak pernah ada tindak lanjut,” katanya.
Camat Pulau Ternate, Royandi Nasir, menyebut aksi tersebut sah sebagai bentuk penyampaian aspirasi masyarakat. Ia menegaskan pemerintah sudah menyiapkan langkah cepat untuk meninjau dan memperbaiki jalan yang rusak, sambil menunggu kebijakan pembangunan breakwater oleh Pemprov Maluku Utara.