Oktober 23, 2025
IMG-20251009-WA0023

Ternate — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maluku Utara mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada Rabu (8/10/2025) pukul 07.01 WIT. Peringatan tersebut menyebutkan sejumlah wilayah di Maluku Utara berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang.

Kepala BMKG Maluku Utara, Nelly, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemantauan dan analisis cuaca, kondisi ini diperkirakan mulai terjadi sekitar pukul 07.10 WIT di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Halmahera Barat (Jailolo dan Jailolo Selatan), Halmahera Tengah (Patani dan Patani Utara), serta Halmahera Utara (Kao Teluk).

Selain itu, potensi cuaca ekstrem juga meluas ke wilayah Halmahera Selatan, meliputi Gane Barat, Obi Selatan, Obi Timur, Gane Timur Tengah, Obi Utara, dan Bacan Timur. Daerah lain seperti Kepulauan Sula, Halmahera Timur, dan Kota Tidore Kepulauan juga diperkirakan mengalami hujan lebat dengan kilat dan angin kencang.

BMKG turut memperingatkan potensi meluasnya hujan deras ke beberapa wilayah lain, di antaranya Loloda, Ibu, Sahu, dan Tabaru di Kabupaten Halmahera Barat, serta Malifut, Tobelo Barat, dan Kao Utara di Kabupaten Halmahera Utara. Sementara di Halmahera Selatan, wilayah seperti Bacan Timur Selatan, Bacan Timur Tengah, dan Gane Timur Selatan berpotensi mengalami intensitas hujan tinggi.

Kondisi cuaca serupa juga dapat terjadi di Pulau Taliabu (Taliabu Timur dan Taliabu Timur Selatan), Kota Ternate (Kecamatan Ternate Selatan, Utara, dan Tengah), serta Kota Tidore Kepulauan (Kecamatan Tidore Utara).

Menurut BMKG, cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 09.10 WIT. Karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, dan pohon tumbang akibat angin kencang.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan atau di wilayah rawan bencana,” tutur Nelly.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *