
Halmahera Selatan – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara, Irjen Pol. Drs. Waris Agono, M.Si., secara resmi membuka kegiatan Gelar Operasional (GO) Bidang Pembinaan dan Operasional Triwulan III Tahun 2025, Selasa (7/10/2025), di Aula Kantor Pemda Kabupaten Halmahera Selatan.
Kegiatan ini turut dihadiri Wakapolda Malut Brigjen Pol. Stephen M. Napiun, S.I.K., S.H., M.Hum., pejabat utama Polda, para Kapolres, Kabag, serta Kasat jajaran Polres dan Polresta.
Dalam sambutannya, Kapolda menegaskan tema kegiatan yakni “Melalui Gelar Operasional Triwulan III Tahun 2025 sebagai sarana meningkatkan kinerja satuan guna terciptanya Harkamtibmas” merupakan komitmen Polda Malut untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, melindungi, mengayomi, serta memberikan pelayanan terbaik, sekaligus mendukung program pemerintah.
“Forum ini menjadi sarana evaluasi, pengawasan, dan analisis kinerja. Kita bisa menilai capaian, mengidentifikasi hambatan, serta mencari solusi bersama untuk peningkatan tugas kepolisian di Maluku Utara,” ujarnya.
Kapolda juga menekankan peran penting Polri dalam mengawal proses demokrasi. Menurutnya, kehadiran aparat di setiap aksi unjuk rasa bukan untuk membatasi kebebasan warga, tetapi memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak menimbulkan korban.
“Kebebasan berpendapat dijamin konstitusi. Namun dalam praktiknya sering ada kepentingan yang bisa memicu kericuhan. Karena itu Polri harus tetap profesional, menegakkan hukum sekaligus menghormati HAM,” tegasnya.
Selain menjaga stabilitas kamtibmas, Kapolda menilai tantangan Polri semakin kompleks, terutama dalam mengawal kebijakan pemerintah dan memastikan implementasinya berjalan efektif. Ia menegaskan bahwa penguatan SDM, integritas, dan reformasi kultural menjadi kunci dalam membangun kembali kepercayaan publik terhadap Polri.
“Pengabdian tanpa henti adalah fondasi utama Polri dalam mengawal misi besar pemerintah dalam Asta Cita,” tambahnya.
Di akhir arahannya, Kapolda menekankan pentingnya manajemen kepolisian yang efektif, transparan, dan akuntabel. Menurutnya, setiap kebijakan pimpinan harus diterjemahkan hingga ke unit terkecil agar kinerja organisasi berjalan optimal.