TERNATE – Hampir satu decade sudah, bandara Babullah Ternate didarati pesawat terbang berbadan Lebar, setelah sekian lama terbelenggu dengan keberadaan penerbangandi daerah ini yang hanya mengandalkan maskapai bermesin tuuboprop.

Mendaratnya maskapai berbadan lebar dan panjang, sudah tentu menerbangkan penumpang dan barang yang terbilang tidak sedikit. Apalagi Bandara Babullah yang panjang runway hampir tembus angka 2500 meter. Tentunya untuk menghandle hal tersebut membutuhkan alat dan peralatan yangdidukung dengan kecakapan sumber daya manusia yang memadai.

Disitulah tampil seorang pengusaha Travel untuk menangkap peluang sekaligus menjawab kesiapan daerah ini menerima penerbangan berkelas.

Adalah Haji Machmud, sang penggagas Ground Handling, tampil kedepan dengan bendera PT.Langgang Buana Perkasa. Dia memberanikan diri ditengah persaingan usaha tersebut dengan perusahaan raksasa seperti PT.Gapura dan Kokapura.

Akhirnya lelaki kelahiran Sulawesi Selatan Ini mampu meneruskan perjuangan usaha jasa bongkar muat barang dan penumpang penerbangan dari dank e Ternate Maluku Utara.

Walaupun pihak maskapai tertentu, menghadirkan jasa ground Handling mereka sendiri, akan tetapi PT.Langgang Buana masih berada jauh diatas mereka. Hal tersebut karena sejumlah armada yang dibutuhkan penerbangan telah disediakan.

Didukung puluhan tenaga kerja  local dan yang berasal dari luar daerah, PT.Langgang Buana kini terus berkiprah dan bersaing menjalankan usaha jasa ground Handling di Bandara Sultan Babullah Ternate.

Bagi mereka pelayanan adalah yang utama, guna memberikan rasa nyaman dan aman bagi panumpang dan pemilik barang yang melalui jasa cargo lainnya.(faiz)