Trending

Empat Bekal Ramadhan, Tulisan Abdurrahman Ma’arif Bugis

Sekretaris Majelis Muslim Papua (MMP) Kota Sorong

RAMADHAN hadir lagi menjumpai kita, orang-orang yang beriman. Tujuannya satu, membawa kita ke level muttaqin, itulah pesan utama firman suci ayat 183 Surat Al-baqarah. Namun sayangnya, tak setiap kita dapat meraih takwa yang menjadi tujuan puasa.

Alangkah sayangnya, jika dalam moment ibadah tahun ini, kita tidak berhasil. Sebab untuk mengulangnya lagi harus menunggu setahun lagi. Padahal kita tidak tahu apakah tahun depan, masih bertemu dengan Ramadhan sebagai Ramadhan terakhir. Dengan begitu kita akan mengisi dengan sebaiknya.

Berikut ada empat bekal yang bisa kita siapkan agar Ramadhan kita tidak sia-sia belaka.

1. BEKAL MAKNAWIYAH

Setiap ibadah mengandung dua unsur, lahir dan batin. Secara lahir, puasa berarti tidak makan, minum dan hal-hal lain yang membatalkan puasa. Sedangkan secara batin, puasa Ramadhan dating sebagai bulan untuk mendekatkan diri pada Allah Swt. Kita memaknai puasa bukan suatu yang memberatkan, namun justru sebagai sarana kita mengalahkan hawa nafsu. Ramadhan menjadi kesempatan untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas ubudiyah dan meraih derajat tertinggi di sisi Allah Swt.

2. BEKAL FIKRIYAH (ILMU)

Setiap ibadah ada ilmunya. Demikian juga dengan puasa. Agar semakin mantap puasanya, perlu mendalami Fiqhus shiyam. Dengan pemahaman dal ilmuyang cukup kita akan memahami dengan benar mana perbuatan yang dapat merusak nilai puasa dan mana perbuatan yang dapat meningkatkan nilai dan kualitasnya.

3. BEKAL JASADIYAH .

Aktifitas Ramadhan banyak memerlukan kekuatan fisik. Mulai dari puasanya, tarwihnya, tilawahnya dan aktifitas ibadah lainnya. Dewngan kondisi fisik yang sehat baik dapat melakukan ibadah tanpa gangguan berarti. Sedangkan bila kondisi fisik tidak prima terbuka peluang untuk tidak melaksanakan amaliyah dengan maksimal, bahkan bias melewatkannya.

4. BEKALI MAALIYAH (HARTA)

Harta memang dibutuhkan selama Ramadhan, tapi bukan untuk beli pakaian baru atau bekal perjalanan pulang kampung atau untuk membeli kue-kue idul fitri. Bekal harta yang kita kumpulkan untuk infak,sedekah dan zakat.

Itulah empath al yang bila kita siapkan dengan sungguh-sungguh, bisa menjadikan Ramadhan kita bermakna. Bukan sebaliknya, sia-sia dan terlewat begitu saja. Wallahu a’lam(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button