ODP di Malut Meningkat Jadi 101 Orang, Pemprov Perketat Social Distance di Kabupaten Kota

 

TERNATENEWS  —  Perkembangan situasi penanggulangan Covid-19 mengalami peningkatan kasus ODP (Orang dalam pemantauan) sebanyak 101 kasus. Hal ini disampaikan oleh Juru bicara Gugus tugas Covid-19 Malut dr. Rosita Alkatiri saat menggelar pressconfrence di Posko Gugus tugas percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (27/03/20). Dalam penyampaiannya dikatakan, jumlah orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 33 orang, jumlah ODP 171 orang, Jumlah PDP 6 orang dan status terkonfirmasi Positif Covid-19 1 orang.

Rosita juga menjelaskan, Jumlah orang tanpa gejala (OTG) terjadi perubahan di mana jumlah orang dengan isolasi mandiri tidak di masukan ke dalam kriteria ini.

Menurutnya, yang masuk kriteria orang tanpa gejala yaitu orang yang kontak erat dengan kasus positif Covid-19 namun tidak mengalami gejala.

” terdata 2 orang dari Taliabu dan 33 orang dari Kota Ternate”. Ucapnya.

Untuk Kasus ODP yang terjadi peningkatan 101 kasus di mana orang dengan isolasi manidiri yang memiliki gejala demam atau riwayat demam atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/ batuk dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan/tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal.

Kriteria ODP juga termasuk orang yang memiliki gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/ batuk dan pada 14 hari terkahir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi Covid-19

“Untuk kasus PDD (Pasien dalam Pengawasan) terjadi penambahan 1 orang dari Kabupaten Halmahera Barat dan sementara di rawat di RSUD Jailolo” ungkapnya.

Pada saat ini kasus PDP yang sementara menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Chasan Boesorie sebanyak 5 orang dan 1 orang kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Sementara itu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, sekretaris Daerah Samsuddin A. Kadir dihadapan awak media menyampaikan, ada beberapa hal mengenai hasil rapat antara Pemerintah Provinsi dengan Forkopimda diantaranya persiapan fasilitas dukungan atau fasilitas tempat tidur sebagai langkah antisipasi situasi kedepan. Samsuddin juga mengatakan, untuk social distance yang kemudian sekarang ditambah dengan physical Distance yang harus kita laksanakan lebih masif dan harus lebih tegas.

“Kita akan laksanakan himbauan Kepada Kabupaten/kota agar dilaksanakan Social distance dan physical distance yang lebih ketat”. Pintanya.

Selain itu dikatannya, sementara ini kita sedang mencari ruang isolasi di BLK untuk mencari kapasitas 30 ruangan dan untuk sementara kita dapatkan di Rumah sakit saat ini.

“Sejauh ini kita masih berupaya untuk mencari fasilitas melalui sosialisasi jangan sampai ada penolakan dari masyarakat.”

Samsuddin juga berharap adanya dukungan masyarakat kepada Pemerintah sehingga penanganan Covid-19 di malut dapat berjalan dengan baik.

Sementara terkait dengan APD (Alat Pelindung Diri) Kadis Kesehatan Idhar Sidi Umar juga menambahkan, Saat ini ketersediaan APD sudah ada dengan jumlah 2000 dan akan didistribusikan ke kabupaten/kota di malut.

Adapun dalam pressconfrence tampak juga didampingi Karo Protokol, Kerjasama dan Komunikasi publik, Muliadi Tutupuho. (humasprov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button